Materi Khutbah Jumat 19 Mei 2023 : “Al Furqaan : Hadiah Indah Dari Allah Untuk Orang-orang Beriman”
desain99.com | alhamdulillah kita semua sudah diberi kesehatan dan kekuatan hingga pada hari ini Jumat 19 Mei 2023 masih bisa menikmati indahnya hari dalam keadaan diberi ketetapan iman Islam, semoga rasa syukur yang kita ikrarkan juga menjadi pemicu diturunkannya nikmat Allah berikutnya. Amin. Berikut kami sampaikan materi Khutbah Jumat hari ini dengan judul : “Al Furqaan : Hadiah Indah Dari Allah Untuk Orang-orang Beriman” Semoga Bermanfaat.
Anda Punya Usaha Tapi Belum Punya Logo? Silahkan Hubungi Kami Klik HALAMAN KONTAK.
baca juga :
Khutbah Jumat 19 Mei 2023
Khutbah I
الحَمْدُ
للهِ, الحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْزَلَ السَّكِيْنَةَ عَلَى قُلُوْبِ
اْلمُسْلِمِيْنَ المُؤْمِنِيْنَ، وَجَعَلَ الضِّياَقَ عَلَى قُلُوْبِ
الْمُنَافِقِيْنَ وَالْكَافِرِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ
الْمَلِكُ اْلحَقُّ اْلمُبِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ الصَّادِقُ الْوَعْدِ الأَمِيْنِ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلمِّ عَلَى
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِيْنَ لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ
إِلَّا بِاللهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ. أَمَّا بَعْدُ أَيُّهاَ اْلحَاضِرُوْنَ
اْلمُسْلِمُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ. قَالَ
اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا
اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ
وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ
فَوْزًا عَظِيْمًا.
Hadirin Jamaah Jumat rahimakumullah,
Adalah sebuah keniscayaan bagi kita sebagai hamba Allah Subhanahu
Wa Ta’ala yang sudah dianugerahi nikmat begitu luar biasa yang tak terhitung
jumlahnya, agar senantiasa memanjatkan rasa syukur, yang kita ungkapkan juga
sebagai harapan untuk menjadi pemicu ditambahnya nikmat-nikmat Allah
berikutnya.
Shalawat dan salam senantiasa berlimpah kepada sang kekasih Allah,
baginda Rasulullahi Shollallahu ‘Alaihi Wassallam, panutan dan penuntun kepada
akhlak yang mulia, pribadinya menjadi teladan bagi kita semua,
umat-umatnya.
Mengawali khutbah Jumat ini, saya mengingatkan diri pribadi dan
mengajak jamaah sekalian untuk senantiasa meningkatkan ketaqwaan kepada Allah
Subhanahu Wata’ala, mempertajam kesadaran Ilahiyah, mempertebal siakp berserah
diri dengan selalu menambah ketaatan dan menjauhi kemaksiatan.
Hadirin Jamaah Jumat rahimakumullah,
Sebagai agama paripurna, Islam mengajarkan semua pemeluknya untuk selalu tunduk pada setiap perintah Allah, seperti shalat lima waktu, zakat, puasa, dan haji bagi yang sudah memenuhi syarat dan ketentuannya, serta menjauhi segala larangan-Nya, yang merupakan definisi dari kata lain yang merujuk kepada istilah derajat takwa, menjadi satu pokok dalam ajaran Islam yang harus tertanam dalam jiwa setiap umat Islam, karena dengan berbekal ketakwaan, maka seorang hamba Allah akan benar-benar yakin dengan imannya dan percaya atas semua ketentuan dan ketetapan Allah Subhanahu Wata’ala. Di dalam Al-Qur’an kata taqwa diulang (تقوى) sebanyak 15 kali, menjadi sebuah bukti bahwa takwa mendapatkan perhatian penuh di dalam ayat suci sebagai ajaran pokok dalam Islam.
Hadirin Jamaah Jumat rahimakumullah,
Selain melakukan semua perintah dan menjauhi segala larangan, seorang hamba yang bertakwa kepada Allah Subhanahu Wa ta’ala akan menjadi pribadi yang bijaksana. Hal ini sebagaimana yang telah dijanjikan oleh Allah dalam Al-Qur’an:
يٰٓاَيُّهَا
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ تَتَّقُوا اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّكُمْ فُرْقَانًا
وَّيُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْۗ وَاللّٰهُ ذُو الْفَضْلِ
الْعَظِيْمِ
Artinya, “Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan furqan (kemampuan membedakan antara yang hak dan batil) kepadamu dan menghapus segala kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Allah memiliki karunia yang besar” (QS Al-Anfal [8]: 29).
Pada ayat tersebut, ada salah satu kalimat pokok, yaitu perihal
pemberian Allah kepada orang-orang beriman berupa “Al Furqan”. Para ulama dan
ahli tafsir banyak mengartikan dan menjelaskan maknanya, Imam Abul
Fida’ Ismail bin Umar bin Katsir ad-Dimisyqi, atau yang lebih masyhur
dengan sebutan Imam Ibnu Katsir, beliau mengutip beragam
pendapat ulama. Yang pertama menurut Ibnu Abbas,
‘Iqrimah, Qatadah, dan Muqatil bin Hayyan, kata furqan memiliki
makna jalan keluar. Dengan kata lain, orang-orang yang bertakwa akan selalu
diberi jalan keluar oleh Allah dari setiap masalah dan urusannya.
Hadirin Jamaah Jumat rahimakumullah,
Pendapat kedua, yaitu menurut Mujahid, furqan memiliki arti keselamatan di dunia dan akhirat. Bisa juga diartikan sebagai pertolongan dari Allah. Sedangkan pendapat ketiga, yaitu menurut Muhammad bin Ishaq, dan penafsiran ini dinilai lebih umum oleh Ibnu Katsir dari penafsiran sebelumnya, yaitu sebuah kemampuan untuk bisa hati-hati dan cermat dalam mengambil sebuah keputusan,
Artinya, “Muhammad bin Ishaq telah berkata, (maksud) furqan itu adalah (kemampuan) untuk membedakan antara yang hak dan yang batil.” (Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur’anil Azim, [Darut Thayyibah: 1999, tahqiq: Syekh Sami bin Muhammad], juz IV: 43).
Maksud dari kemampuan untuk membedakan antara yang benar dan yang
batil, adalah bahwa orang yang bertakwa akan menjadi pribadi yang bijaksana.
Ketika ia dihadapkan dengan dua hal, antara benar dan salah, maka dengan
pertolongan Allah ia akan ditunjukkan untuk memilih yang benar, dan
meninggalkan yang salah karena anugerah pengetahuannya.
Dengan berpedoman pada pendapat Muhammad bin Ishaq tersebut,
bisa disimpulkan bahwa siapa saja yang bertakwa kepada Allah, dengan melakukan
semua perintah-Nya dan meninggalkan semua larangan-Nya, maka Allah akan
memberikan anugerah berupa kemampuan untuk membedakan antara yang benar dan
yang salah.
Dengan anugerah tersebut, ia akan menjadi seorang hamba yang
mendapatkan pertolongan dari Allah Subhanahu Wata’ala, Ia akan mendapatkan
keselamatan dunia dan akhirat, diberikan jalan keluar dalam urusan-urusan
dunianya, mendapatkan keselamatan kelak di hari kiamat, dan diampuni semua
dosa-dosanya.
Hadirin Jamaah Jumat rahimakumullah,
Selain kutipan Imam Ibnu Katsir tersebut, rasanya kurang lengkap jika belum menelaah penafsiran dan pemikiran salah satu ulama tafsir abad kelima yang sangat terkenal dan masyhur dengan luasnya pandangan dalam ilmu Al-Qur’an, yaitu Imam Fakhruddin ar-Razi. Menurutnya kata furqan dalam Surat Al-Anfal ayat 29 itu memiliki dua arti: (1) anugerah dari aspek duniawi; dan (2) anugerah dari aspek ukhrawi. Orang-orang yang bertakwa akan mendapatkan anugerah furqan di dunia dan akhirat kelak.
Secara aspek dunia, orang yang beriman akan dianugerahi banyak hal
oleh Allah, di antaranya akan mendapatkan hidayah dan pengetahuan, hatinya akan
lapang dan tenang. Allah hilangkan segala sifat-sifat tercela dalam dirinya,
seperti iri, dengki, sombong, dan penyakit hati lainnya.
Semua itu mereka dapatkan tidak lain karena sesungguhnya, ketika
hati sudah dekat kepada Allah dengan takwa, maka semua hal-hal yang telah
disebutkan akan Allah hilangkan, dan diganti menjadi cahaya kasih sayang.
Selain itu, orang yang beriman akan mendapatkan derajat yang
tinggi di sisi manusia dan Allah, mendapatkan pertolongan, dan bagian secara
khusus dari-Nya, sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Al-Qur’an,
yaitu:
وَلِلهِ
الْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ
Artinya, “Dan kekuatan itu hanya miliki Allah, Rasul-Nya, dan bagi orang-orang mukmin.” (QS Al-Munafiqun [63]: 8).
Sedangkan anugerah yang akan didapatkan oleh orang-orang yang
bertakwa kepada Allah kelak di akhirat, adalah sebagaimana yang disampaikan
oleh Imam ar-Razi, yaitu:
وَأَمَّا
فِي أَحْوَالِ الْآخِرَةِ، فَالثَّوَابُ وَالْمَنَافِعُ الدَّائِمَةُ
وَالتَّعْظِيمُ مِنَ اللهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَكُلُّ هَذِهِ الْأَحْوَالِ
دَاخِلَةٌ في الفرقان.
Artinya, “Sedangkan dalam aspek akhirat, maka (orang yang bertakwa akan mendapatkan) pahala, manfaat yang terus menerus, kemuliaan dari Allah dan malaikat. Semua ini masuk dalam kata furqan.” (Imam ar-Razi, Tafsir Mafatihul Ghaib, [Beirut, Darul Ihya at-Turats: tanpa tahun], juz XV: 476).
Selain itu, ar-Razi juga menjelaskan bahwa orang-orang yang bertakwa kepada Allah juga akan mendapatkan ampunan atas dosa-dosa yang dilakukan di dunia. Dengan ampunan tersebut, ia akan tergolong menjadi ahli surga, dan mendapatkan kenikmatan-kenikmatan yang ada di dalamnya.
Hadirin Jamaah Jumat rahimakumullah,
Demikian penjelasan singkat perihal anugerah yang akan didapatkan oleh orang-orang yang beriman kepada Allah. Mari kita berdoa, semoga kita bisa meningkatkan kualitas ketakwaan, dengan memperbanyak ibadah dan meninggalkan semua larangan, sehingga bisa menjadi hamba yang mendapatkan anugerah berupa furqan sebagaimana firman Allah di dalam ayat-ayat Al Qur’an.
Semoga Allah memudahkan kita dalam segala urusan, menguatkan kita menghadapi segala ujian, memberikan keberkahan dalam setiap kenikmatan, dan memberikan ampunan dalam setiap kesalahan, Semoga kita menjadi pribadi yang mampu menunaikan sisa usia kita dengan sebijak-bijaknya, dan terhindar dari perbuatan dan perkataan yang sia-sia. Wallahu a’lam bisshawâb. Ya Allah, hamba telah sampaikan, maka saksikanlah, Amin.
Anda Punya Usaha Tapi Belum Punya Logo? Silahkan Hubungi Kami Klik HALAMAN KONTAK.
© 2023 by desain99.com | Jasa Desain Bayar Seikhlasnya Khusus Untuk Lembaga/Yayasan Non Profit seperti : Sekolah, Panti Asuhan, Tempat Ibadah, Pondok Pesantren, Komunitas Sosial, dll
Dengan Menggunakan Jasa Kami Berarti Anda Juga Telah Berdonasi Untuk Biaya Operasional Santri dan Pengajar di Pondok Pesantren Tahfidz Qur'an. Bantu Para Penghafal Al Qur'an Untuk Bisa Mandiri. Donasi Seikhlasnya ke : BANK BCA | No. Rek. 1221090794 | an. SOLICHIN
Dengan Menggunakan Jasa Kami Berarti Anda Juga Telah Berdonasi Untuk Biaya Operasional Santri dan Pengajar di Pondok Pesantren Tahfidz Qur'an. Bantu Para Penghafal Al Qur'an Untuk Bisa Mandiri. Donasi Seikhlasnya ke : BANK BCA | No. Rek. 1221090794 | an. SOLICHIN
Posting Komentar untuk "Materi Khutbah Jumat 19 Mei 2023 : “Al Furqaan : Hadiah Indah Dari Allah Untuk Orang-orang Beriman” "